Hari ini adalah WFH Day 2 buatku. Karena wabah COVID-19, perusahaan tempatku bekerja harus menerapkan WFH selama seminggu (sampai tanggal 24 April) tapi ngga menutup kemungkinan juga diperpanjang, dengan melihat perkembangan dari wabah COVID-19.
Sudah sekitar 50an hari (lebih) semenjak Indonesia mencanangkan darurat COVID-19 pertanggal 29 Februari. Lantas dampaknya untuk kehidupan sehari-hari gimana? Nah di postinganku kali ini, aku mau bahas efek dari si COVID-19 ini di daily life. Aku akan coba melihat efek dari si COVID-19 ini dari berbagai sudut pandang.
Semenjak lockdown mulai diterapkan dibeberapa negara Ini cukup memberikan impact yang besar bagi perekonomian ditiap negara.
Aku bekerja di industri komponen otomotif yang mana produknya di jual ke hampir semua merk dagang mobil. Nah, semenjak adanya si COVID-19 ini, hampir semua perusahaan pembuat mobil mengurangi jumlah produksinya atau bahkan ada yang menghentikan kegiatan produksinya. Dan ini memberikan efek domino untuk semuanya. Ngga hanya perusahaanku aja yang mengalami penurunan produksi, tapi supplier yang memasok material ke perusahaanku pun terkena imbasnya. Banyak perusahaan di luar sana yang mengambil keputusan yang bisa dibilang cukup berat agar perusahaannya tetap sustain, ada yang harus memotong gaji karyawannya, bahkan ada yang harus melakukan PHK. Para pedagang baik pedagang besar maupun kecil, pengemudi transportasi umum, pengemudi transportasi online, semua merasakan efek yang sama. Pemasukan harian yang jadi andalan mereka untuk menghidupi keluarga jadi menurun bahkan mungkin ngga ada pemasukan sama sekali. Walaupun semua merasakan dampak yang tidak baik, dibalik itu semua pasti ada hikmahnya. Karena Allah Subhana Wa Ta'ala tidak akan memutus aliran rezeki selama makhluknya masih bernafas.
Aku, semenjak ada COVID-19 ini, sebelum ada WFH, aku masuk kerja normal seperti biasa. Yang beda adalah di bus jemputan, setiap orang hanya boleh duduk sendiri untuk dibangku 2 dan duduk ber 2 untuk di bangku 3. Di kantorku mengharuskan setiap karyawan menggunakan masker dan akan ada sanksinya jika melanggar. Saat tiba di kantor, akan ada security yang stand by mengecek suhu setiap karyawan dan setiap karyawan wajib untuk mengisi form kesehatan via online dari handphone masing-masing. Saat makan siang, setiap orang dapat jatah 1 vitamin. Garis-garis untuk menjaga jarak juga terpasang dimana-mana. Setiap karyawan diwajibkan membawa alat ibadah masing-masing, dan jam lembur yang biasanya sampai jam 8 malam, sekarang maksimum hanya jam 6 sore.
Biasanya saat kondisi normal, di weekend aku hampir selalu kumpul sama teman. Tetapi sekarang, karena ngga bisa kemana-mana dan karena WFH pula, maka untuk mengisi waktu luang, aku mulai lagi untuk nge-blog, coba-coba resep masakan, ikutan kelas online gratis, pokoknya aku mencoba agar tetap produktif. Sekarang aku juga jadi lebih aware sama kebersihan dan kesehatan. Aku mulai (mencoba) rutin work-out, minum multivitamin (walupun kadang masih suka skip sih).
Jujur, aku cukup menikmati kondisi saat ini. Aku belajar untuk mensyukuri semua yang terjadi. Kalau bosan karena matgay (mati gaya) because of do nothing dan ngga bisa kemana-mana, aku selalu ingat lagi bahwa di luar sana justru banyak yang mau #stayathome, rebahan aja or doing nothing . Tapi karena rasa kemanusiaanlah yang menuntut mereka untuk tetap berjuang.
"Do not lose hope, nor be sad" (Qur'an Surah Ali Imran : 139)
"Allah is your protector & the best of helpers" (Qur'an Surah Ali Imran : 150)Yakin banget kok kalau setelah ini akan banyak hal baik yang terjadi untuk kita semua. Tetaplah bersyukur, sabar, berdoa, jaga kesehatan dan #DIRUMAHAJA 😀
p.s. Selamat hari Kartini untuk semua perempuan-perempuan hebat yang menciptakan generasi hebat
Saya udah 3 bulan dirumah...main game terus mbak.e.. :D
BalasHapus