Langsung ke konten utama

Welcoming Ramadan 1443H : fasting day 1 & Ramadan journaling idea

 Assalamu'alaikum sobat blogging, Alhamdulillah ya kita bertemu kembali dengan bulan Ramadan yang penuh dengan berkah. Tahun ini, merupakan tahun ke-3 kita berpuasa di tengah pandemi. Insya Allah, Allah selalu melimpahkan rahmat dan berkahnya untuk kita semua.

Wah udah lama banget sih ini aku ngga nulis di blog. Bismillah Ramadan kali ini aku berniat ikutan misi #BPN30DayRamadanBlogChallenge (Bismillah semoga istiqomah ikutan challengenya 😊). Terakhir ikut BPN Ramadan Blog Challenge itu di tahun 2020 tapi ya failed, karena akunya ngga komitmen (huhu..)

Di hari pertama puasa aku udah niat bikin Ramadan jurnal, lebih ke prayer tracker sih sebenarnya. Aku pingin monitoring segala kegiatan ibadah aku pribadi dan berharap ngga cuma semangat pas di awal aja (Bismillah..)

Untuk format jurnalnya sendiri aku cari-cari inspirasinya lewat pinterest dan cari-cari di instagram (aku liat inspirasi Ramadan jurnalnya instagram @cameliawithbooks). Aku bikin Ramadan jurnalnya jadi 4 bagian.

Di page pertama itu tanggal puasa yang kalau nanti aku berhasil lewatin setiap harinya, aku akan warnain pakai stabilo. Dan kalau aku berhalangan, aku akan warnain dengan stabilo yang berbeda.

Untuk page kedua, aku bikin prayer tracker selama 30 hari. Kalau aku berhasil lakuin setiap ibadah di satu hari, aku akan kasih stabilo merah muda tapi kalau aku miss atau berhalangan, maka aku kasih "x".



Di page ketiga, ini sengaja aku kasih blank sticky note, untuk catatan kalau misalnya aku ikut kajian baik online maupun offline Insya Allah.
Dan page terakhir, yaitu page ke-4, ini tracker 114 surah di Al-Qur'an. Jadi setiap surah yang selesai aku baca, bisa aku kasih stabilo/pensil warna.


Harapannya, dengan aku bikin jurnal begini aku bisa semangat dan ngga kendor ibadahnya (Bismillah..semoga Allah mudahkan, dijauhi dari rasa malas.. Aamiin Allahumma Aamiin..)

Sobat blogging ada yang bikin Ramadan jurnal juga??? Semoga kita semua selalu istiqomah dalam beribadah dan melakukan hal baik ya 💜

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Book Review : The Art of Solitude_What I Think About When I'm on My Own

  안녕하세요 sobat blogging~~ It's book review timeee.. Title  : The Art of Solitude What I Think About When I'm On My Own by Desi Anwar (Indonesia version : Apa yang kita pikirkan ketika kita sendirian) Published by : Gramedia Pustaka Utama Pages : 209 Aku pertama kali suka sama buku ini ketika baca sinopsisnya di cover bagian belakang. Dari pandemi kita diajarkan bagaimana berdamai dengan kesendirian. Dan ternyata sendirian itu tidak selalu membosankan. Karena sendirian lah kita belajar untuk lebih mengenal diri sendiri, lebih memahami makna maupun tujuan dari kehidupan. Buku ini mengajak kita untuk berkaca mengenal sosok yang selalu menemani kita dalam suka maupun duka, dan sosok itu suka tidak suka adalah diri kita sendiri. Dengan berkaca pada diri sendiri, kita jadi lebih mengenali diri, menerima keberadaan diri baik kelebihan maupun kekurangan. Setiap part dalam buku ini mengajak kita untuk berdialog bersama diri sendiri.  Dan membuat aku menyadari somehow being solitude justr

Jalan-jalan ke Parade Siluman di Bentara Budaya

  안녕하세요 sobat blogging~~ Gimana kabarnya?? Insya Allah sehat ya semua, Di blog post kali ini,  Alice in The Blogging Land mau cerita tentang pengalaman berkunjung ke parade siluman (Yokai Parade) yang berlangsung pada 17 - 27 Juni 2022 di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Japan Foundation. Yokai Parade ini bisa dibilang mini exhibition sih karena instalasinya juga ngga terlalu banyak. Tapi ini tetap menarik untuk dikunjungi. Dengan adanya Yokai Parade ini setidaknya mengobati kerinduan untuk datang ke acara yang berkaitan dengan kebudayaan Negeri Sakura. Ngga perlu takut ngga bisa baca huruf hiragana, katakana dan kanji karena di setiap instalasinya, untuk penjelasan karyanya juga disertai bahasa Inggris. Ada beberapa sketsa yang dipamerkan disini merupakan penggambaran ulang sketsa yang ada sejak zaman edo. Menarik banget yaaa..ternyata dari zaman edo pun orang Jepang udah lihai menggambar. Untuk transportasi ke Bentara Budaya sendiri buat aku cukup gam

"Emotional Blackmail" Review

  Assalamu'alaikum, 안녕하세요 sobat blogging~~ Di blogpost kali ini, aku mau review buku non-fiksi yang berjudul "Emotional Blackmail" . Sebenarnya aku udah buat reviewnya tapi di instagram. Sesuai janji aku, aku mau memanfaatkan blog ini untuk review buku juga. Sobat blogging pernah ngga sih ngalamin pemerasaan emosional? Misalnya pacar/pasangan sobat blogging selalu nelpon sobat blogging setiap satu jam atau mengharuskan sobat blogging PAP (post a picture) setiap saat untuk meyakinkan kalau sobat blogging itu ngga bohong. Atau orang - orang sekitar sobat blogging terutama yang superior (seperti orang tua, guru atau atasan) memaksakan kehendak mereka meminta sobat blogging untuk melakukan sesuatu dan secara ngga sadar melakukan pemerasan emosional karena sobat blogging harus menuruti dan dengan embel embel "ini semua demi kebaikanmu" "kalau kamu mengikutiku, maka kamu pasti akan..." NAH... kalau udah begitu bisa jadi sobat blogging korban PE atau pemerasa